Mikroorganisme Indikator di Dalam Pengolahan Air Limbah

Pada artikel sebelumnya kta telah mengenal berbagai mikroorganisme yang terdapat di dalam pengolahan air limbah. Dari sekian banyak mikroorganisme tersebut, ada mikroorganisme tertentu yang berperan sebagai indikator, dikenal juga dengan sebutan indicator microorganisms (IM). IM bermanfaat sebagai indikator pencemaran oleh patogen. Analisis IM sangat penting dilakukan untuk mencegah tercemarnya perairan oleh patogen yang berasal dari dalam instalasi pengolahan air limbah. Analisis IM biasanya dilakukan setelah proses desinfeksi dan stabilisasi lumpur dan penting dilakukan untuk pelaporan kualitas air limbah serta untuk parameter kesuksesan proses.

Mikroorganisme yang termasuk ke dalam kelompok IM harus memiliki kriteria sebagai berikut (Metcalf&Eddy, 2004):

  • Ada pada saat terjadi pencemaran patogen hadir di dalam air limbah
  • Jumlahnya melebihi jumlah patogen di dalam air limbah
  • Memiliki kemampuan bertahan yang lebih baik daripada patogen
  • Mudah untuk dianalisis
  • Merupakan bagian dari flora normal di dalam sistem pencernaan hewan berdarah panas

Kelompok mikroorganisme yang termasuk ke dalam kelompok IM antara lain (Bitton, 2005):

  • Total Coliforms
  • Fecal Coliforms
  • Fecal Streptococci. Termasuk di antaranya S. faecalis, S. bovis, S. equinus, dan S. aurium
  • Bakteri anaerob, antara lain Clostridium perfringens, Bifidobacteria, dan Bacterioides spp.
  • Yeast
  • Heterotrophic Plate Cout (HPC) yang mewakili bakteri aerob dan anaerob fakultatif yang memperoleh sumber karbon dari senyawa organik.

Total Coliforms merupakan indikator yang umum digunakan di dalam analisis air (air limbah maupun air bersih). Analisis total Coliforms saja tidak dapat spesifik menunjukkan pencemaran materi fecal. Sebagai indikator pencemaran patogen yang bersumber dari materi fecal di dalam air limbah dapat digunakan fecal Coliforms. A�Kelompok bakteri fecal Streptococci digunakan sebagai indikator untuk virus yang menyerang sistem pencernaan. Pencemaran oleh patogen yang bersifat persisten dapat dilakukan dengan melakukan analisis bakteri anaerob. Di samping itu, IM anaerob dapat juga digunakan untuk mendeteksi adanya pencemaran fecal di ekosistem laut.

Beberapa metode yang biasa digunakan untuk menganalisis IM yaitu (Metcalf & Eddy, 2004):

  • Direct count atau penghitungan koloni langsung di bawah mikroskop
  • Pour/Spread plate method atau menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada media agar di dalam cawan petri
  • Membrane filter
  • Multiple tube fermentation
  • Heterotrophic plate count

Sumber:

Metcalf and Eddy, 2004, Wastewater Engineering 4th edition, McGraw Hill International Editions, New York.

Bitton, G, 2005,A� Wastewater Microbiology 3rd edition,A� Wiley-Liss Pub., New York.