Desinfeksi Ultra Violet

Sumber: www.americanairandwater.com
Sumber: www.americanairandwater.com

Setelah pada artikel sebelumnya kita memperoleh informasi mengenai IPAL dengan instalasi UV terbesar di dunia, kali ini kita telusuri mengenai desinfeksi dengan UV itu sendiri. Desinfeksi dengan UV termasuk ke dalam proses fisik, berbeda dengan klorinasi dan ozonasi yang memanfaatkan penggunaan zat-zat kimia. Pada proses desinfeksi menggunakan UV, gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari lampu merkuri pada panjang gelombang tertentu akan menembus DNA atau RNA mikroorganisme sehingga mengganggu sistem reproduksi mikroorganisme tersebut [1]. Sinar UV yang digunakan untuk proses desinfeksi termasuk dalam kelompok UV-C (short wave UV), tapi biasa disebut dengan istilah a�?UVa�? saja [2]. Rentang panjang gelombang yang efektif untuk proses inaktivasi mikroorganisme adalah 250 a�� 270 nm [1].

Beberapa hal yang mempengaruhi efektivitas desinfeksi dengan UV yaitu [1]:

  • Karakteristik air limbah
  • Intensitas radiasi
  • Lamanya waktu penyinaran
  • Konfigurasi reaktor

 

Komponen Sistem Desinfeksi UV

Komponen utama dari suatu instalasi desinfeksi UV yaitu [2]:

1. Lampu UV

Secara umum, terdapat dua kelompok lampu UV yang digunakan untuk proses desinfeksi yaitu lampu bertekanan rendah (low pressure) dan lampu bertekanan menengah (medium pressure) yang beroperasi pada intensitas rendah atau tinggi [1]. Lampu bertekanan rendah ideal digunakan untuk aplikasi air limbah dengan debit rendah [3], sementara lampu dengan tekanan medium digunakan untuk instalasi dengan kapasitas tinggi [1].

2. Sarung quartz

Sarung quartz (quartz sleeve) merupakan tempat meletakkan lampu UV. Selain itu, sarung quartz juga berfungsi untuk mengurangi efek pendinginan dari air limbah pada reaktor berjenis kontak.

3. Struktur untuk menyangga lampu UV berikut sarung quartz
4. Ballast

Ballast berfungsi untuk membatasi arus yang masuk pada lampu. Terdapat tiga jenis ballast yang dapat digunakan yaitu standard (magnetk), energi-efisien (magnetik) , dan elektronik

5. Sumber listrik

 

Keunggulan Desinfeksi UV

  • Proses relatif cepat [4]
  • Tidak memerlukan bahan kimia
  • Tidak ada penambahan toksisistas air limbah [4]
  • Tidak menghasilkan DBP (disinfection by products)
  • Efektif untuk menonaktifkan hampir semua virus, kista, dan spora [1]
  • Relatif tidak memerlukan lahan yang besar [1]

 

Kekurangan Desinfeksi UV

  • Tidak meninggalkan sisa desinfektan (sebagai perbandingan dengan klorin yang memiliki sisa klor) sehingga memungkinkan terjadinya kemunculan mikroorganisme apabila air hasil olahan akan disimpan atau disalurkan dalam pipa yang panjang untuk digunakan kembali (reuse)[4]
  • Perlu ada upaya untuk pembersihan tabung UV [1]
  • Kandungan TSS dalam air limbah dapat mengurangi efektivitas desinfeksi. Untuk lampu dengan tekanan rendah, kadar TSS maksimal untuk desinfeksi UV adalah 30 mg/L [1]
  • Relatif lebih mahal [1]

 

Sumber:

[1] USEPA, 1999, Wastewater Technology Fact Sheet Ultraviolet Disinfection (diakses 29 Oktober 2014)

[2] Metcalf and Eddy, 2004, Wastewater Engineering 4th edition, McGraw Hill International Editions, New York.

[3] Disinfection by Ultraviolet Light, www.lenntech.com (diakses 29 Oktober 2014)

[4] EPA Victoria, 2002, GUIDELINES FOR ENVIRONMENTAL MANAGEMENT a�?DISINFECTION OF TREATED WASTEWATERa�?, ISBN 0-7306-7623-4 (diakses 21 September 2013)